Halo, pemirsa! Tulisan kali ini masih ada hubungannya dengan tulisan saya sebelumnya: sama-sama buntu. Saya akan
menceritakan sedikit pengalaman saya dengan sistem operasi yang baru
saja saya install di komputer tua saya, Lubuntu 12.04. Masih dual boot dengan Wedhus Windows XP versi bajakan sih...
Hal ini berawal dari keputusasaan saya
dengan OS Jendela yang terakhir kali telah merepotkan saya (karena
membuat komputer saya terkena virus ganas). Maka saya pun memutuskan
untuk mencoba sesuatu yang baru: Linux. Sebenarnya sudah agak lama
saya mengidamkan untuk meng-install OS semacam ini, tapi baru kali
ini kesampaian. Hehehe... Karena komputer tua dulu yang telah rusak bertahun-tahun
kini telah mendapat gantinya: komputer tua juga dengan spesifikasi:
CPU Intel Celeron 2.4 GHz, RAM 512 MB.
Setelah browsing sana-sini untuk
mencari distro Linux mana yang tepat, akhirnya saya putuskan untuk
mencoba Puppy Linux. Sebuah Linux yang angat ringan katanya. Lalu
saya pun mengunduh file ISO-nya dan saya burn di CD. Ukuran ISO-nya
sangat kecil, cuma sekitar 140 MB-an. Sebenanya Puppy ini bisa
di-install di sebuah flashdisk (portable). Tapi karena saya cuma
punya 1 biji flashdisk dan itu pun sudah penuh data-data penting
kuliah, saya lebih memilih membuat membuat live CD saja. Itung-itung
buat nyobain dulu juga. Oh iya... Puppy yang saya coba adalah Wary
Puppy 5.3.
Saya coba lewat live CD, puppy dapat
berjalan dengan baik di komputer saya. Cukup gegas dan mudah
digunakan. Modem Huawei E153 pun dapat tersambung dengan lancar. Tetapi
ada beberapa hal yang mengganjal. Jika dipakai untuk browsing dengan
browser bawaan, Seamonkey, performa menurun drastis. Karena browser
memang memakan banyak memory. Dan juga saya tidak tahu bagaimana
meng-install puppy di hard disk dual boot dengan Wedhus. Akhirnya
saya putuskan untuk mencari distro lain yang lebih bersahabat.
Buka Twitter dkk dengan browser Seamonkey. Lumayan berat bro..... |
Pilihan kedua saya jatuh kepada
Lubuntu. Salah satu turunan dari distro yang cukup banyak digunakan
yaitu Ubuntu. Lubuntu adalah versi ringan dari Ubuntu karena
menggunakan LXDE desktop environment atau apa lah saya kurang tau.
Sehingga dapat digunakan di komputer spesifikasi rendah. Entah kenapa
Lubuntu yang saya pilih adalah versi 12.04 Precise Pangolin. File ISO
sebesar 700 MB kurang dikit, saya titipkan download adik saya lewat
koneksi wifi di kampusnya. Tetapi ada sesuatu yang salah, ukuran file
membengkak dari yang seharusnya sehingga tidak muat di-burn ke CD.
Saya pun menanyakan ke forum Ubuntu Community di Kaskus. Di sini saya
mendapat ilmu baru, kalau mendownload lewat torrent itu akan
menghasilkan file yang sama dengan aslinya. Berbeda jika lewat IDM
misalnya, dapa menghasilkan file ISO yang corrupt. CMIIW. Saya harus
memperbaiki file hasil download sebelumnya dengan men-download dari
torrent.
Singkat cerita, CD installer pun
berhasil saya buat. Ternyata ada satu masalah lagi: saya tidak dapat
menginstal dari CD tersebut ke komputer saya. Padahal saya coba di
komputer lain bisa. Mungkin CD-ROM-nya yang rusak. Saya pun terpaksa
membuat USB installer dengan Unetbootin. Dan hasilnya... Saya
berhasil menginstall Lubuntu 12.04 dual boot dengan Windows XP versi
bajakan. Alhamdulillah...
Antar muka Lubuntu 12.04 Precise Pangolin |
Ulasan mengenai Lubuntu 12.04 ini
mungkin akan saya tulis lain kali di blog ini juga.
Sekian dulu tulisan nggak jelas dari
saya. Semoga bermanfaat...
Special thanks to Agan-agan kaskus di Ubuntu Community & @inudola.
Special thanks to Agan-agan kaskus di Ubuntu Community & @inudola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar