Banyak flame stabilizer yang diterapkan pada gas burner. Bluff body, swin dan kombinasinya merupakan mekanisme stabilisasi yang dominan.
Senin, 31 Oktober 2011
Burner Bahan Bakar Gas (Part 2)
Gas burner dapat diklasifikasikan menjadi premixed burner dan non-premixed burner. Jenis flame stabilizer yang digunakan diperlihatkan pada gambar berikut:
Banyak flame stabilizer yang diterapkan pada gas burner. Bluff body, swin dan kombinasinya merupakan mekanisme stabilisasi yang dominan.
Banyak flame stabilizer yang diterapkan pada gas burner. Bluff body, swin dan kombinasinya merupakan mekanisme stabilisasi yang dominan.
Jumat, 28 Oktober 2011
Burner Bahan Bakar Gas
Pendahuluan
Sumber energi kalor atau panas bisa diperoleh dari proses pembakaran. Proses pembakaran pada mesin tenaga uap terjadi pada furnace.
Berbagai macam teknologi telah dikembangkan untuk menaikkan efisiensi proses pembakaran. Efisiensi yang tinggi akan menaikkan efisiensi total dari furnace dan jumlah panas yang ditransfer ke boiler jadi semakin besar. Untuk itu, diperlukan furnace dengan burner yang berkualitas baik.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, burner diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1. Burner bahan bakar cair
2. Burner bahan bakar gas
3. Burner bahan bakar padat
Sumber energi kalor atau panas bisa diperoleh dari proses pembakaran. Proses pembakaran pada mesin tenaga uap terjadi pada furnace.
Berbagai macam teknologi telah dikembangkan untuk menaikkan efisiensi proses pembakaran. Efisiensi yang tinggi akan menaikkan efisiensi total dari furnace dan jumlah panas yang ditransfer ke boiler jadi semakin besar. Untuk itu, diperlukan furnace dengan burner yang berkualitas baik.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, burner diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1. Burner bahan bakar cair
2. Burner bahan bakar gas
3. Burner bahan bakar padat
Ocean Thermal Energy (Energi Panas Laut)
C.
Ocean Thermal Energy (Energi Panas Laut)
Konversi energi panas laut adalah sistem konversi energi yang terjadi akibat perbedaan suhu di permukaan dan di bawah laut menjadi energi listrik. Potensi terbesar konversi energi panas laut untuk pembangkitan listrik terletak di khatulistiwa. Soalnya, sepanjang tahun di daerah khatulistiwa suhu permukaan laut berkisar antara 25-30°C, sedangkan suhu di bawah laut turun 5-7°C pada kedalaman lebih dari 500 meter.
Kamis, 27 Oktober 2011
Wave Energy (Energi Gelombang Laut)
B. WAVE ENERGY (ENERGI GELOMBANG LAUT)
1. Channel Systems
Prinsip Keja
Pada channel systems gelombang disalurkan lewat suatu saluran kedalam bangunan penjebak seperti kolam buatan (lagoon). Ketika gelombang muncul, gravitasi akan memaksa air melalui turbin guna membangkitkan energi listrik.
Gambar 5 Prinsip Kerja Channel System
1. Channel Systems
Prinsip Keja
Pada channel systems gelombang disalurkan lewat suatu saluran kedalam bangunan penjebak seperti kolam buatan (lagoon). Ketika gelombang muncul, gravitasi akan memaksa air melalui turbin guna membangkitkan energi listrik.
Gambar 5 Prinsip Kerja Channel System
Selasa, 11 Oktober 2011
Tidal Energy (Energi Pasang Surut)
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5 jam sekali), suplai listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga ombak. Namun demikian, hanya terdapat sekitar 20 tempat di dunia yang telah diidentifikasi sebagai tempat yang cocok untuk pembangunan pembangkit listrik bertenaga pasang surut ombak. Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang surut :
1. Dam Pasang Surut (Barrage Tidal System)
Prinsip Kerja
Langganan:
Postingan (Atom)